Rabu, 19 Januari 2022

Pola Hidup Menjelang Menopause


       

  Saat kini hingga mendatang sebagian besar wanita di dunia akan mengalami sepertiga kehidupannya dalam masa menopause. Di Amerika Serikat pada tahun 2002, lebih dari 40 juta wanita menjalani masa pascamenopause. Oleh karenanya, diperkirakan masalah kesehatan saat menopause akan sering dijumpai., sehubungan dengan berkurangnya respons ovarium terhadap FSH dan LH, terganggunya pola pelepasan GnRH dari hipotalamus, berkurangnya respons hipofise terhadap GnRH dan konsekuensi berkurangnya/hilangnya estrogen yang berdampak terhadap keadaan fisik dan psikologi wanita.              

        Menopause adalah berhentinya haid secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas folikel ovarium secara alamiah. Menopause didiagnosis secara retrospektif, setelah terjadi amenore selama 12 bulan berturut-turut tanpa ditemukan kelainan/gangguan lain. Selain proses alamiah, menopause juga terjadi setelah pembedahan/ pengangkatan ovarium dan setelah terjadi kerusakan ovarium akibat radiasi. Usia menopause berkisar antara 40-58 tahun, dengan nilai median bervariasi untuk setiap negara, misalnya Amerika Serikat 51,4 tahun. Mulai terjadinya menopause dipengaruhi oleh faktor keluarga atau genetik, nuliparitas dan perokok yang mengakibatkan menopause terjadi 1 ½ tahun lebih cepat, multiparitas dan BMI tinggi berakibat menopause terjadi lebih lambat, tetapi tidak ada hubungannya dengan penggunaan pil KB, etnik ataupun usia menarche. 

        Perimenopause adalah massa sebelum dan 1 tahun setelah menopause dimana terjadi perubahan biologis endokrinologis dan klinis dengan mulai terjadinya pada usia rata-rata 47,5 tahun (Amerika). Perimenopause rata-rata terjadi. 4 tahun sebelum menopause. Hanya 10 % wanita yang mengalami henti haid secara tiba-tiba dengan atau tanpa mengalami ketidakteraturan haid atau haid menjadi lebih sedikit.

informasi lebih lanjut klik http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pola_hidup_menjelang_menopause.pdf atau https://onedrive.live.com/?cid=59F8B17CE601F4B1&id=59F8B17CE601F4B1%21118&parId=root&o=OneUp

ADAPTASI GEJALA PERIMENOPAUSE DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA USIA 50-60 TAHUN

ABSTRAK

Latar Belakang: Perubahan fisik dan psikologis akibat perubahan hormonal pada masa perimenopause dapat menyebabkan ketidaknyamanan

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penanganan gejala perimenopause termasuk pemenuhan kebutuhan seksual pada wanita usia 50-60 tahun.

Metode: Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif, sampel berjumlah 246 responden dengan pengelompokan sampel berdasarkan seksual aktif (n= 74) dan seksual tidak aktif (n=172). Penelitian dilakukan di di wilayah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Pengumpulan data melalui kuesioner terdiri 21 item tentang pemenuhan kebutuhan seksual dan 29 item menggali adaptasi perubahan gejala fisik dan psikologis masa perimenopause.

Hasil:

Hasil penelitian menunjukan sebagian besar wanita tidak terpenuhi pada aspek

kebutuhan seksualnya, meliputi aspek gairah/minat seksual (82,43%), perangsangan arousal

(66,21%), orgasme (75,67%) serta 56,75% mengala mi disparenia. Data lainnya menunjukan

bahwa sebagian besar para wanita usia 50 60 tahun dalam penanganan gejala perimenopause

dalam kategori kurang baik, meliputi pengaturan nutrisi (58,14%), pengaturan aktivitas olahraga

(65,69%), pengaturan aktivitas se ksual (52,32%), pengaturan stress dan emosi (65,69%),

pengaturan istirahat (50,58%), pengaturan pencarian informasi dan pelayanan kesehatan

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengelolaan tanda dan gejala menopause para wanita masa perimenopause masih perlu penanganan yang tepat untuk mengurangi dampak komplikasi pada masa yang akan datang. Melalui program intervensi pengelolaan tanda dan gejala perimenopause diharapkan kualitas hidup wanita masa menopause meningkat.

Kata Kunci: Adaptasi Gejala, Gangguan Kebutuhan Seksual, Wanita Perimenopause 

informasi lebih lengkap klik
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/download/2411/1956



KONSELING DALAM UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN WANITA PERIMENOPAUSE

 Abstrak

Kesehatan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah dari menarche hingga menopause. Perubahan kadar hormon estrogen dimulai pada awal masa klimakterium menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikologis. Perubahan ini sering dianggap sebagai stresor yang dapat menimbulkan kecemasan yang bersifat ringan hingga dapat menimbulkan kepanikan. Apabila hal ini tidak segera ditangani maka akan menyebabkan morbiditas wanita dan sebagai pencetus terjadi depresi ataupun stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap kecemasan wanita perimenopause di Kelurahan Potrobangsan, Magelang Utara. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan one group pre test post test. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 406 wanita usia 45-49 tahun. Sampel penelitian ini sejumlah 58 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Intervensi dilakukan selama 2 x selama 40-50 menit (< 60 menit). Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian konseling terhadap kecemasan wanita perimenopause, dengan p value adalah 0,000 dan nilai Z = -6,647b. Pemberian konseling dapat membantu dalam memberikan informasi dan membantu dalam pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang ada. Konseling berpengaruh terhadap penurunan kecemasan wanita perimenopause.

informasi lebih lengkap klik http://jurnal.magelangkota.go.id/index.php/cendelainovasi/article/view/25


Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Wanita tentang Pre Menopause di Wilayah Puskesmas Onolalu Kabupaten Nias Selatan Tahun 2020




ABSTRACT

Menopause adalah berhentinya abadi menstruasi yang dihasilkan dari hilangnya aktivitas hormonal ovarium. Ini adalah diagnosis retrospektif, yang dapat dideteksi setelah 12 bulan dari haid terakhir tanpa penyebab yang timbul. Tujuan penelitian Untuk mempelajari pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan wanita tentang pre menopause di wilayah Puskesmas Onolalu Kabupaten Nias Selatan Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre-eksperimental, dengan desain One Group pre-test and post-test design, Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki tanda gejala pre monopause sebanya 87 wanita yang berada di Puskesmas Onolalu Kabupaten Nias Selatan Mulai Bulan April Sampai Juni 2020 yaitu yaitu sebanyak 87 wanita, sampel dalam penelitian ini Teknik Purposive Sampling Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang. Hasil penelitian ini Pengetahuan Wanita tentang Pre Menopause sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan Wanita tentang Pre Menopause sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan, Ada pengaruh atau perbedaan yang signifikan antara Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Wanita tentang Pre Menopause di wilayah Puskesmas Onolalu Kabupaten Nias Selatan Tahun 2020, dengan nilai p (0,000) < α (0,05). Kesimpulan penelitian bahwa Pendidikan Kesehatan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap Peningkatan Pengetahuan Wanita tentang Pre Menopause di wilayah Puskesmas Onolalu Kabupaten Nias Selatan Tahun 2020. Bagi pelayanan kesehatan Diharapkan bagi pihak Puskesmas, perlu diadakan kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu premenopause dalam menghadapi menopause seperti pendidikan kesehatan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU USIA PREMENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI PUSKESMAS SEI PANCUR KOTA BATAM TAHUN 2017





ABSTRACT

The impact of high age of life expectation places most of aged women to complain about

their premenopausal age. This issue happens as a signal that perhaps they are not ready, and

the worse, many of them do not know about women menopausal phase on the other hand.

Thus, this study aims to see the correlation of premenopausal age women knowledge about

menopause with their readiness to face it. The research design of this study was an analytic

survey with cross sectional approach. The population of this study is women aged 40 to 49

years old who attended Sei Pancur Health Centre through purposive sampling technique. The

study was conducted on June 2017 by using questionnaires as the research instrument.

Further, the data collection was analyzed by chi square statistical test. The result reveals

52.5% respondents have good knowledge level on menopause, nevertheless, 57.5%

respondents admit that they do not ready yet for that. The Pearson correlation obtained from

the test shows p-value of 0.01 < 0.05. Therefore, the researchers conclude that there is a

significant correlation of premenopausal age women knowledge about menopause with their

readiness to face the menopause phase particularly the ones came to Sei Pancur Health Centre

of Batam City on June 2017. To suggest, it is hoped that the health center to be able to

provide more detail information about the menopause both in and outside their working

environment. 


Abstrak indonesia

Dampak dari tingginya usia harapan hidup membuat sebagian besar wanita usia lanjut mengeluhkan usia pramenopause mereka. Masalah ini terjadi sebagai sinyal bahwa mungkin mereka belum siap, dan parahnya, banyak dari mereka yang tidak mengetahui tentang fase menopause wanita di sisi lain. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan wanita usia premenopause tentang menopause dengan kesiapan mereka untuk menghadapinya. Desain penelitian penelitian ini adalah analitik survei dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah wanita berusia 40 hingga 49 tahun tahun yang berobat ke Puskesmas Sei Pancur melalui teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2017 dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik chi square. Hasilnya mengungkapkan 52,5% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang menopause, namun demikian 57,5% responden mengaku belum siap untuk itu. Korelasi Pearson diperoleh dari pengujian menunjukkan p-value 0,01 < 0,05. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan wanita usia pramenopause tentang menopause dengan kesiapan menghadapi fase menopause khususnya yang datang ke Puskesmas Sei Pancur Kota Batam pada bulan Juni 2017. Saran diharapkan pihak Puskesmas dapat memberikan informasi lebih detail tentang menopause baik di dalam maupun di luar pekerjaan mereka lingkungan.

untuk infromasi lebih lengkap bisa liat situs http://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonabidan/article/view/268/217

Pola Hidup Menjelang Menopause

             Saat kini hingga mendatang sebagian besar wanita di dunia akan mengalami sepertiga kehidupannya dalam masa menopause. Di Amerik...